Jambi
salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki kearifan lokal yang luar biasa
untuk mendidik dengan tata karomah serta etika yang bermartabat, salah satunya
terdapat di Desa Tuo Ilir Tebo Ilir Tebo. Salah satunya keunikan tersebut yaitu
dari segi bahasa untuk menegur atau mengajak seorang. Di sana kerap menggunakan
bahasa kiasan atau mungkin sedikit memiliki kemiripan dengan majas dalam bahasa
Indonesia. Berikut adalah bahasa kiasan yang sering diucapkan masyaraknya:
1. Jangan
duduk di atas bantal nanti kena bisul.
Kiasan ini pada dasarnya mungkin lebih ke arah tatah karomah, karena pada
prinsipnya bantal adalah tempat kepala. Oleh karena itu tidak boleh diposisikan
sebagai tempat bokong.
2. Jangan
duduk di muka pintu nanti kau dilamar tidak jadi. Bahasa teguran satu ini lebih
ke arah tatah karomah dan sedikit kekhawatiran. Karena duduk di muka pintu
mengganggu orang lalu lalang sekaligus beresiko jatuh ke bawah, apalagi seperti
rumah panggung yang biasa ada di Jambi.
3. Tunggu
dulu pergi nanti kau kepunan (naas).
Tata karomah lagi-lagi ditekankan di sini, karena ketika makanan sudah siap
dihidangkan, maka kita diharapkan menghormati sang pemilik rumah dan bukan
seenak-enak sendiri langsung pergi.
4. Tolong
habiskan nasinya nanti dia menangis.
Seorang ibu atau ayah kerap menegur anaknya dengan bahasa ini ketika sedang
menyantap makanan, karena di sini ada prinsip menghargai makanan dan bagaimana
susahnya mencari pangan hingga ia menjadi sebutir nasi.
5. Buahnya
jangan dilempar-lempar nanti pusing kepala kau ketika makannya. Prinsip di dalamnya juga
mengandung teguran untuk menghargai makanan.
6. Jangan
memakai baju terbalik nanti hari hujan.
Kiasan ini lebih kepada prinsip ketidakpantasan serta ketidakenakan dipandang
mata, apalagi di tengah keramaian banyak orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar