Di dalam Suku Melayu terdapat sebuah adat dan budaya yang mengatur untuk menyapa keluarga
atau siapapun yang dituakan dengan bahasa yang santun dan juga sebagai ungkapan
penghormatan. Hal serupa tak terkecuali bagi masyarakat Jambi, khusunya yang
bermukim di daerah Desa Tuo Ilir Tebo Ilir Tebo. Hingga saat ini panggilan
sapaan tersebut masih lestari di bumi perbatasan Kabupaten Tebo dan Kabupaten
Batanghari tersebut. Berikut panggilan sapaan yang biasa digunakan:
1.
Pakteh/Mekteh:
Panggilan sapaan untuk keluarga ayah atau ibu yang paling tua. Pakteh kepada
laki-laki dan mekteh kepada wanita.
2.
Pakcik/Mekcik:
Panggilan sapaan ini ditujukan untuk keluarga ayah atau ibu yang dilahirkan no.2.
Pakcik untuk laki-laki dan Mekecik wanita.
3.
Pakngah/Mekngah:
Panggilan sapaan ini teruntuk keluarga ayah atau ibu yang lahir
ditengah-tengah. Pakngah untuk laki-laki, sedangkan wanita dipanggil Mekngah.
4.
Pakning/Mekning:
Panggilan sapaan ini diberikan kepada keluarga ayah atau ibu yang dilahirkan no.3 terahir. Pakning kepada
laki-laki dan Mekning kepada wanita.
5.
Pakdo/Mekdo: Panggilan sapaan kepada keluarga ayah atau
ibu yang dilahirkan no.2 terakhir. Pakdo laki-laki dan Mekdo untuk wanita.
6.
Uwakcek/mekcek:
panggilan sapaan untuk keluarga dari ayah atau ibu yang paling kecil. Sapaan
uwak cek bisa digunakan kepada laki-laki dan mek cek kepada wanita.
7.
Paklok:
Panggilan sapaan kepada anak laki-laki dari keluarga ayah atau ibu yang bungsu.
8.
Abang/dang:
Panggilan sapaan kepada kakak. Abang untuk laki-laki dan Dang atau biasa juga
ayuk untuk wanita.
9.
Emak/Ebak:
Panggilan teruntuk untuk orangtua tercinta. Emak buat ibu dan Ebak/Ayah untuk
bapak.
10.
Kulup/Supik:
Panggilan sapaan kepada ayah kepada anaknya. Kulup untuk laki-laki dan Supik
wanita.
Selain
itu juga ada panggilan sapaan seperti Busu,
Meksu, Nteh, dan ada masih banyak lagi yang lainnya. Namun panggilan sapaan
ini masih tetap disesuaikan dengan apa yang terjadi saat itu.